PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksNusantara

Lampaui Target, Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Jatim 2020 Rp 31,631 Triliun

Gubernur Khofifah Indar Parawansa diampingi Wagub Emil Dardak (kiri) menghadiri Sidang Paripurna di DPRD Provinsi Jatim, Senin (14/6/2021).

Surabaya, pmp – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan realisasi pendapatan daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran (TA) 2020 sebesar Rp. 31,631 triliun atau mencapai 104,94% dari jumlah yang ditargetkan sebesar Rp. 30,142 Triliun.

“Alhamdulillah, meskipun tahun lalu kita semua dalam kondisi pandemi COVID-19 tapi realisasi pendapatan daerah Provinsi Jatim justru melebihi target yang diharapkan, bahkan lebih dari 100%. Capaian ini menjadi salah satu modal kuat dalam mencapai keberhasilan tujuan pembangunan daerah,” kata Khofifah saat membacakan Nota Keuangan Raperda Pertanggung jawaban APBD Provinsi Jatim TA. 2020 dalam Sidang Paripurna di DPRD Provinsi Jatim, Senin (14/6/2021).

Gubernur perempuan pertama di Jatim ino mengatakan, realisasi pendapatan daerah tersebut terdiri dari, pertama, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 17,950 triliun atau 116,20%. Capaian ini juga lebih tinggi dari jumlah yang ditargetkan sebesar Rp. 15,448 triliun. PAD ini sendiri berasal dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.

Baca Juga :   Bank Jatim Fokus Penguatan UMKM Berdaya Saing Ekspor

Kedua, pendapatan transfer sebesar Rp. 13,575 triliun yang berasal dari Dana Perimbangan dan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya. Serta ketiga, lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp. 104,233 milyar atau 100,56% dari jumlah yang ditargetkan. Lain-lain pendapatan yang sah ini seluruhnya berasal dari pendapatan hibah.

“Kebijakan Pendapatan Daerah ini diarahkan dalam rangka peningkatan target pendapatan daerah, mengembangkan kebijakan yang partisipatif, bertanggungjawab dan berkelanjutan, serta melakukan upaya perluasan sumber-sumber pendapatan,” katanya.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Pemprov Jatim ini mengatakan, untuk realisasi belanja dan transfer daerah Provinsi Jatim TA. 2020 sebesar Rp. 32,286 triliun atau 93,41%. Belanja daerah ini meliputi Belanja Operasi (Rp. 23,1 Triliun), Belanja Modal (Rp. 1,9 Triliun), dan  Belanja Tidak Terduga/BTT (Rp. 1 Triliun). BTT ini sendiri sebagian besar digunakan untuk penanganan COVID-19.

Baca Juga :   Khofifah Bagikan Beasiswa Rp 11,3 Miliar buat 850 Guru Madrasah Diniyah

Sedangkan realisasi transfer meliputi transfer/bagi hasil pendapatan kepada kab/kota sebesar Rp. 5,457 Triliun serta transfer bantuan keuangan kepada pemerintah daerah lainnya sebesar 692 miliar rupiah.

“Kebijakan Belanja dan Transfer Daerah ini diarahkan untuk memenuhi kebutuhan Pemprov Jatim dalam rangka melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat dengan memperhatikan prinsip-prinsip keadilan yang dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi, khususnya dalam hal pelayanan publik,” terangnya.

Menurutnya, Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2020 ini sendiri telah mendapatkan opini dari BPK-RI yakni Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

“ Capaian ini adalah opini WTP yang kesepuluh bagi Pemprov Jatim. Dimana dalam prosesnya tidak terlepas dari dukungan segenap Anggota Dewan yang secara sinergis juga turut membangun meneguhkan komitmen untuk mewujudkan good governance dan clean government,” kata Khofifah. (gdn)