Jember, pmp – Wagub Emil Elestianto Dardak gencar mencari 20 Pemuda Wirausaha atau Perwira untuk menjadi inspirator bidang kewirausahaan di Jatim. Bakal dilatih dan didampingi secara khusus oleh para tokoh enterpreneurship, kewirausahaan dan bisnis berjejaring internasional.
Emil telah roadshow Program Perwira di beberapa tempat untuk mencari bibit unggul, seperti di Surabaya, Gresik, Malang, Madiun, atau Ngawi. Pada Selasa siang (15/6/2021), Emil roadshow ketujuh di East Java Super Corridor, Bakorwil Jember.
“Perwira adalah salah satu program yang akan mencari calon-calon inspirator di bidang kewirausahaan. Bukan serta merta jadi miliuner, tetapi mereka yang kisah perjalanannya menjadi pengusaha sukses bisa menjadi inspirasi bagi jutaan pemuda yang ada di Jawa Timur dan bahkan Indonesia,” kata Wagub Emil saat roadshow Perwira di Cah Angon Coworking Space, Kabupaten Ngawi, Jumat (11/6/2021).
Program Perwira merupakan ekosistem yang mempertemukan para pemuda dengan para mentor dan advisor bisnis dalam mewujudkan mimpi bersama, yaitu mencetak enterpreneur yang bukan hanya sukses tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat.
Ada tiga hal penting yang dicari dalam sosok Perwira, yakni right person atau orang yang tepat, right idea atau ide yang tepat, serta right journey atau perjalanan bisnis yang menarik dan menginspirasi.
Setelah melalui tahap seleksi dan penjurian, bakal dipilih 20 tim atau person yang akan mendapatkan pendampingan oleh tim mentor Perwira selama lima hari. Setelah melewati Inkubasi, para peserta akan melakukan presentasi di depan juri.
“Apabila berhasil lolos tentunya akan mendapatkan kesempatan didampingi oleh tokoh-tokoh yang memang sudah mumpuni di bidang enterpreneurship, di bidang kewirausahaan, di bidang bisnis, baik itu yang jaringannya di dalam negeri bahkan sampai ke luar negeri,” paparnya.
Sosok Role Model Jatim
Emil menyebut sudah banyak yang mendaftar Program Perwira, namun para wirausaha muda harus benar-benar punya kepercayaan diri tinggi agar lolos seleksi.
“Ini bukan siapa cepat dia dapat, tetapi kita akan seleksi betul semuanya. Di saat penutupan nanti untuk memilih yang 20 ini, ide bisnisnya juga harus nyambung, bukan berarti yang tidak masuk itu tidak bagus ya,” paparnya.
Emil berharap para pengusaha muda Jatim bisa mengembangkan ide kreatif dan inovatif.
“Kreatif dan inovatif itu penting. Bukan hanya sekedar ingin meniru tren. Tapi bisa berfikir panjang tentang usahanya. Bagaimana menciptakan dan menganalisa peluang ke depannya sangat penting,” katanya.
Selain ide kreatif dan inovatif, para pengusaha muda juga harus mampu meningkatkan nilai tambah produk yang akan di produksi.
“Kalau keduanya berjalan dengan baik, nantinya akan ada diferensiasi produk satu dengan yang lainnya, sehingga akan muncul nilai tambah,” paparnya.
Sektor pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim, menurut data BPS di triwulan I/2021, pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim tertinggi disumbang dari sektor UMKM sebesar 57,25 %.
Melalui Pogram Perwira, Emil yang bakal menjadi salah satu advisor, menjelaskan bahwa mentalitas dalam berwirausaha harus dimiliki oleh setiap individu sehingga para usahawan muda dapat memiliki mindset dan mentalitas yang kuat.
“Jadi bisa terbangun pemikiran juga mentalnya terkait resiko berwirausaha. Sebab banyak wirausaha muda yang terkadang tidak mau bertindak karena takut akan resiko,” katanya.
Mental dan mindset pengusaha akan terbentuk melalui ekosistem Program Perwira. “Nah ekosistem ini akan terbentuk dari hadirnya Perwira. Jejaring antar pengusaha, komunitas, advisor akan terbentuk di sini,” tambahnya.
Saat roadshow Program Perwira ketujuh, Emil berharap munculnya sosok role model atau panutan dari Jatim, sehingga setiap pengusaha di Jatim bukan lagi berpatok pada start up yang sudah memiliki predikat unicorn di level nasional.
“Kami ingin pemuda di Jatim bisa dijadikan pioner atau contoh. Kami berharap pengusaha ini bukan inginnya cepat kaya tapi mencintai apa yang mereka lakukan,” pungkasnya.
Sementara itu Yuke Yuliantaries, pemilik Batik Sumbersari dan The Waroeng mengungkapkan, peran pendampingan usaha menjadi faktor penting karena para pengusaha akan belajar bagaimana cara menjalankan usahanya.
“Saya dulu juga diawali dengan pendampingan. Sampai akhirnya saat ini sudah bisa berjalan sendiri dan menemukan deferensiasi produk sendiri,” ungkapnya.
Yuke berpesan kepada para pengusaha muda.
“Jangan takut, dicoba aja. Kalau ada peluang, coba saja. Kalau tidak mencoba, nanti juga tidak akan mengerti bagaimana bertindaknya. Nekat boleh, tapi juga tetap harus penuh pertimbangan,” pesannya.(els)